Kampung Blogger Magelang Masuk Sctv 26 April 2015
Menurut
Sembodo, di Kampung Blogger ada peraturan tidak tertulis yang wajib dipatuhi
seluruh anggota. Setiap anggota yang sudah bisa atau paham mengelola blog wajib
mengajari mereka yang tidak bisa.
Kewajiban
itu terus berjalan ke warga yang lain lagi. Tak heran, hingga kini ada sekitar
60 warga Menowo yang mendalami bisnis via blog. Para remaja, penggembala
kambing, ibu rumah tangga, bahkan tentara dari Salatiga belajar ke kampung itu.
Namun,
ketika Sembodo memanen keuntungan yang berlipat-lipat, di sisi lain, dia nyaris
bangkrut. Itu terjadi ketika pada 2012 dirinya berusaha mengembangkan sayap
dengan membuka bisnis lain. Tabungan USD 29 ribu yang dikumpulkan selama ini
ludes setelah bisnis barunya itu gagal.
"Ya,
namanya anak muda, begitu sudah ongkang-ongkang kaki (hidup nyaman, Red), lalu
melirik bisnis lain. Tapi, saya gagal total. Tabungan saya habis masuk ke situ
semua," ujar pria 30 tahunan itu.
Keterpurukan
Sembodo juga berimbas kepada teman-temannya di Kampung Blogger. Sebab, setiap
usaha baru yang dilakoni Sembodo selalu diikuti teman-teman blogger yang lain.
Sembodo akhirnya kembali menjalani bisnis keyword internet yang dikuasainya
dengan bantuan teman yang mantan pegawai PLN yang kini juga terjun sebagai
blogger. Perlahan-lahan, penghasilannya dari menjual keyword di internet
kembali pulih.
"Saya
dan Mbak Evi (temannya itu, Red) sekarang mendirikan usaha sendiri. Selain
ngeblog, juga bisnis lain," ungkapnya.
Nama
Kampung Blogger kini dikenal luas di kalangan blogger di seluruh Indonesia.
Sebab, siapa pun yang ingin belajar bisnis internet bisa belajar di Kampung
Blogger dengan gratis. Tak terhitung berapa kelompok blogger dari berbagai
daerah yang silih berganti berdatangan. Termasuk sosok internet marketeer
difabel Habibie Afsyah yang juga pernah belajar di sana.
"Ada
kelompok dari Jawa Timur waktu itu belajar ke sini. Saya sampai menyediakan
kos-kosan khusus untuk tempat tinggal mereka," timpal Toni Putra.
Dia
memiliki kisah sukses tersendiri. Berkat bisnis internet itu, dirinya mampu
membeli sebuah Honda Jazz baru dan sebidang tanah untuk orang tuanya. Menurut
Toni, dirinya ingat betul betapa banyak warga di desanya yang ragu dengan
bisnis itu.
Namun,
berkat semangat untuk saling berbagi, jumlah orang yang menggeluti bisnis ini
terus bertambah.
Toni
bercerita, dirinya memiliki tetangga yang pesimistis dengan apa yang dia
jalani. Namun, begitu tahu bahwa pekerjaan itu halal dan menghasilkan, sang
tetangga mulai tertarik. "Dia bilang minta diajari. Dengan senang hati,
saya ajari dia bersama yang lain," ujarnya.
Seorang
bloger baru kini masih bisa menikmati penghasilan yang tinggi. Contohnya,
Wijayanto. Giant "panggilan Wijayanto" mengatakan bahwa dirinya
sangat terinspirasi kisah sukses para anggota Kampung Blogger. Awal 2013 Giant
masih menjadi staf pencari nasabah di sebuah bank. Pada Maret, Giant mencoba
dunia bisnis internet itu. Dia mencoba bisnis pay to review seperti yang
dilakukan Sembodo pada awal bisnisnya. Di akhir Maret Giant mantap memutuskan
mundur dari pekerjaan. "Di bulan April saya sudah mendapat USD 800,"
ujarnya. Kini bisnis internet Giant mampu menghasilkan sekitar USD 50 per hari.
(*/ari)
Semua berita ini kami liput dari JPPN
Posting Komentar untuk "Kampung Blogger Magelang Masuk Sctv 26 April 2015"
-> Silahkan berkomentar sesuai dengan tema di atas
-> Yang berkomentar dengan link aktif dan bersifat promosi tidak kami publikasikan
-> Berikan komentar terbaik anda karena akan di baca banyak orang
-> Terimakasih